Akhirnya, amandelku dioperasi
juga!Awalnya Bunda mau operasiin aku di Solo ,mumpung libur sekolah semester 1
ini agak panjang, sekitar 2 minggu.Tapi sehari sebelum berangkat, Ayah
sakit.Kata dokter tekanan darah Ayah rendah.Jadi rencana ke Solo tidak
jadi.Bunda bilang operasinya di Hermina Bekasi Barat.
Senin, 24 Desember 2012
Jam 5 sore aku ke Hermina Bekasi
Barat diantar Ayah, Bunda dan Om Bowo.Aku diperiksa dr Soedjarwadi, SPTHT.Kata
dokter amandelku sudah besar, hampir menutup lubang mulut itu, jadi ya memang
harus operasi.Ayah dan Bunda juga setuju.Ah padahal aku takut operasi!Hari itu
juga aku harus cek darah dan rontgen.Aku paling takut disuntik,tapi gimana ya,
mau ngga mau aku harus mau.Saat mau diambil darahnya aku takuut banget, makanya
aku nangis, walaupun Bunda sudah memelukku, tapi jarum suntik itu sakit
banget!Karena meronta, tanganku agak lebab, sedikit sakit sih.Habis itu aku
rontgen.Kalau rontgen aku berani karena cuman di foto doank.
Rabu, 26 Desember 2012
Pagi ini aku diperiksa dokter anak, namanya dr Dewi
Murniati, SPA.Kata dokter Dewi, hasil rontgen dan cek darah semua oke, tidak
ada masalah.Lalu aku juga ke dokter anastesi, namanya dr Indung Wibipriatno,
SPAN.Waktu diperiksa dokter Indung ini, aku masuk ke ruang operasi.Semua
dokter, perawat dan semua yang masuk harus memakai baju hijau dan masker.Aku
nangis, takut ruang operasi, tapi ternyata cuman diperiksa pakai stereoscope
doank.Ah kirain langsung di operasi..hihi..Setelah itu aku ke dokter
Soedjarwadi lagi.Kata dokter operasi nanti malam!Aduh kok nanti malam ya, cepet
amat.Iiih nggak mau operasi ah!Tapi Bunda dan Ayah terus membujukku.Dan aku
ingat kata-kata yang ada di penggaris Milo itu, Aku melawan rasa takut!Kali ini
aku melawan rasa takut untuk operasi.Kata Bunda untuk kesehatanku juga, dan
setelah operasi nanti boleh makan es krim loh.Asyiiiiik!
Jam 4 sore aku sudah kembali
sampai di Hermina.Bunda daftar ulang dan aku langsung istirahat di kamar perawatan.Aku bosan sebenarnya
tidur-tiduran aja dan maen game.Jam 6, tanganku mulai dipasang selang untuk
aliran infuse.Kali ini aku cuman meringis sakit, nangis sedikit, nggak kayak
waktu diambil darahnya.Jam 7 aku diantar suster ke ruang operasi.Ah aku mulai
takut lagi, aku ngga mau masuk ruang operasi dan nangis.Aku bener-bener takut.Ayah
dan Bunda memelukku, dibujuk-bujuk dan diajak cerita-cerita.Aku juga telepon
Mbahku di Boyolali.Kata Mbah aku ngga boleh takut, aku harus berani.Akhirnya
aku masuk ke ruang operasi tapi masih di kamar perawatan.Di sana aku ketemu
dengan kakak yang habis operasi usus buntu.Kata kakak itu (aku lupa nanya
namanya) nggak sakit operasinya.Aku jadi berani lagi.
Maen game biar ngga bosan..hihihi |
Jam 9 malam, dokter THT dan
dokter anestesi sudah ada semua, jadinya aku dipanggil untuk segera operasi.Aku
berganti baju rumah sakit, masuk di kamar sebelum operasi, diperiksa lagi.Bunda
selalu ada di sampingku, jadi aku ngga takut.Saat tempat tidurku didorong di
ruang operasi aku takut lagi.Banyak alat-alat dan lampu besar di situ.Aku
disuntik 3 kali lewat selang infuse.Aku sedikit pusing dan ngantuk.Habis itu
aku nggak ingat apa-apa.Tahu-tahu pas aku sadar, ada dokter dan suster di
sekelilingku.Aku cari Bunda ngga ada.Aku nangis kenceng cari Bunda.Duh leherku
terasa perih!Bunda akhirnya dipanggil suster.Saat Bunda masuk aku tanya pada
Bunda operasinya sudah selesai apa belum berulang kali, karena aku ngga terasa
waktu dioperasi.Kata Bunda karena aku dibius total, jadi tidak tahu kalau
amandelku sudah diambil dokter.Habis operasi aku ngantuk banget.Aku sudah tidak
ingat apa-apa lagi.Kata Bunda jam 12 malam aku dipindah ke kamar perawatan.Es
krim sudah disediakan tapi aku ngga makan, karena leherku sakit banget.
Tanganku diinfus |
Kamis, 27 Desember
Pagi jam 8 aku diperiksa dokter
Soedjawardi, kata dokter aku sudah boleh pulang.Aku harus banyak minum, supaya
ngga perih lehernya.Waktu minum obat aku dipaksa Bunda, aku nangis lagi karena
buat minum saja perih.Kata Bunda aku ngga boleh nangis nanti lukanya tambah
perih.Sorenya aku nginep tempat Uti, karena Bunda mau periksa ke dokter Sri,
Bunda juga sakit.
Sabtu, 28 Desember
Aku control ke dokter Soedjawardi.Kata
dokter luka operasi sudah membaik.Tapi aku belum boleh makan nasi, boleh makan
mie, dan roti tawar.Karena boleh makan mie, aku mau makan.Sampai saat ini
ngomongku masih pelan-pelan.Bunda kangen suaraku maen pianika dan nyanyi rock
hehe..
Setelah operasi kupingku
kadang-kadang masih sakit, kata dokter nggak papa karena memang berhubungan
dengan telinga.Sakit telingaku juga karena seminggu setelah operasi aku
berenang dan kupingku kemasukan air.
Sekarang aku udah sehat kembali.