Jumat, Januari 25, 2013

Catatan Operasi Amandelku


Akhirnya, amandelku dioperasi juga!Awalnya Bunda mau operasiin aku di Solo ,mumpung libur sekolah semester 1 ini agak panjang, sekitar 2 minggu.Tapi sehari sebelum berangkat, Ayah sakit.Kata dokter tekanan darah Ayah rendah.Jadi rencana ke Solo tidak jadi.Bunda bilang operasinya di Hermina Bekasi Barat.

Senin, 24 Desember 2012

Jam 5 sore aku ke Hermina Bekasi Barat diantar Ayah, Bunda dan Om Bowo.Aku diperiksa dr Soedjarwadi, SPTHT.Kata dokter amandelku sudah besar, hampir menutup lubang mulut itu, jadi ya memang harus operasi.Ayah dan Bunda juga setuju.Ah padahal aku takut operasi!Hari itu juga aku harus cek darah dan rontgen.Aku paling takut disuntik,tapi gimana ya, mau ngga mau aku harus mau.Saat mau diambil darahnya aku takuut banget, makanya aku nangis, walaupun Bunda sudah memelukku, tapi jarum suntik itu sakit banget!Karena meronta, tanganku agak lebab, sedikit sakit sih.Habis itu aku rontgen.Kalau rontgen aku berani karena cuman di foto doank.

Rabu, 26 Desember 2012

Pagi  ini aku diperiksa dokter anak, namanya dr Dewi Murniati, SPA.Kata dokter Dewi, hasil rontgen dan cek darah semua oke, tidak ada masalah.Lalu aku juga ke dokter anastesi, namanya dr Indung Wibipriatno, SPAN.Waktu diperiksa dokter Indung ini, aku masuk ke ruang operasi.Semua dokter, perawat dan semua yang masuk harus memakai baju hijau dan masker.Aku nangis, takut ruang operasi, tapi ternyata cuman diperiksa pakai stereoscope doank.Ah kirain langsung di operasi..hihi..Setelah itu aku ke dokter Soedjarwadi lagi.Kata dokter operasi nanti malam!Aduh kok nanti malam ya, cepet amat.Iiih nggak mau operasi ah!Tapi Bunda dan Ayah terus membujukku.Dan aku ingat kata-kata yang ada di penggaris Milo itu, Aku melawan rasa takut!Kali ini aku melawan rasa takut untuk operasi.Kata Bunda untuk kesehatanku juga, dan setelah operasi nanti boleh makan es krim loh.Asyiiiiik!

Jam 4 sore aku sudah kembali sampai di Hermina.Bunda daftar ulang dan aku langsung istirahat di  kamar perawatan.Aku bosan sebenarnya tidur-tiduran aja dan maen game.Jam 6, tanganku mulai dipasang selang untuk aliran infuse.Kali ini aku cuman meringis sakit, nangis sedikit, nggak kayak waktu diambil darahnya.Jam 7 aku diantar suster ke ruang operasi.Ah aku mulai takut lagi, aku ngga mau masuk ruang operasi dan nangis.Aku bener-bener takut.Ayah dan Bunda memelukku, dibujuk-bujuk dan diajak cerita-cerita.Aku juga telepon Mbahku di Boyolali.Kata Mbah aku ngga boleh takut, aku harus berani.Akhirnya aku masuk ke ruang operasi tapi masih di kamar perawatan.Di sana aku ketemu dengan kakak yang habis operasi usus buntu.Kata kakak itu (aku lupa nanya namanya) nggak sakit operasinya.Aku jadi berani lagi.

Maen game biar ngga bosan..hihihi

Jam 9 malam, dokter THT dan dokter anestesi sudah ada semua, jadinya aku dipanggil untuk segera operasi.Aku berganti baju rumah sakit, masuk di kamar sebelum operasi, diperiksa lagi.Bunda selalu ada di sampingku, jadi aku ngga takut.Saat tempat tidurku didorong di ruang operasi aku takut lagi.Banyak alat-alat dan lampu besar di situ.Aku disuntik 3 kali lewat selang infuse.Aku sedikit pusing dan ngantuk.Habis itu aku nggak ingat apa-apa.Tahu-tahu pas aku sadar, ada dokter dan suster di sekelilingku.Aku cari Bunda ngga ada.Aku nangis kenceng cari Bunda.Duh leherku terasa perih!Bunda akhirnya dipanggil suster.Saat Bunda masuk aku tanya pada Bunda operasinya sudah selesai apa belum berulang kali, karena aku ngga terasa waktu dioperasi.Kata Bunda karena aku dibius total, jadi tidak tahu kalau amandelku sudah diambil dokter.Habis operasi aku ngantuk banget.Aku sudah tidak ingat apa-apa lagi.Kata Bunda jam 12 malam aku dipindah ke kamar perawatan.Es krim sudah disediakan tapi aku ngga makan, karena leherku sakit banget.

Tanganku diinfus
Ini amandelku sebelah kanan, yang kiri dibawa ke lab

Kamis, 27 Desember 

Pagi jam 8 aku diperiksa dokter Soedjawardi, kata dokter aku sudah boleh pulang.Aku harus banyak minum, supaya ngga perih lehernya.Waktu minum obat aku dipaksa Bunda, aku nangis lagi karena buat minum saja perih.Kata Bunda aku ngga boleh nangis nanti lukanya tambah perih.Sorenya aku nginep tempat Uti, karena Bunda mau periksa ke dokter Sri, Bunda juga sakit.

Sabtu, 28 Desember

Aku control ke dokter Soedjawardi.Kata dokter luka operasi sudah membaik.Tapi aku belum boleh makan nasi, boleh makan mie, dan roti tawar.Karena boleh makan mie, aku mau makan.Sampai saat ini ngomongku masih pelan-pelan.Bunda kangen suaraku maen pianika dan nyanyi rock hehe..
Setelah operasi kupingku kadang-kadang masih sakit, kata dokter nggak papa karena memang berhubungan dengan telinga.Sakit telingaku juga karena seminggu setelah operasi aku berenang dan kupingku kemasukan air.

Sekarang aku udah sehat kembali.