Jumat, April 25, 2008

Haru Bunda :-)


Ada rasa haru yang menyeruak saat Ayah & Bunda sholat berjamaah, Icha ikut sholat juga.Pakai mukena sendiri –walaupun akhirnya masih dirapiin Bunda-, menggelar sajadah dibelakang Ayah dan disamping Bunda mengikuti Imam –Ayah- satu raka'at dengan gerakan yang benar, kala Ayah takbiratul ihram ikut bersuara Allahu Akbar, selesai Al–Fatihah ikut amin, terakhir salam ikut salam dan setelah itu bergantian cium tangan serta pipi Ayah & Bunda.Kalau dulu Icha ikut sholat Ayah & Bunda masih belum lengkap gerakannya, sekarang sudah hafal semua gerakan sholat.Ketika sendiri di kamar tiba-tiba menggelar sajadah dan sholat sendiri, Bunda sangat terharu melihatnya.Duh Nak, bangganya Ayah & Bunda padamu.Semoga Icha menjadi anak yang sholehah ya.Amin.

Bunda rekam saat Icha sholat sendiri -satu raka'at- di sini.

Selasa, April 22, 2008

Gualaks!


Hiiii anak Bunda ini kadang bisa galak juga lho, kalau apa yang sudah Icha bilang sesuatu ngga mau ke kita tapi kita tetap melakukannya.Yang sering galak ini saat rambutnya disisir.Bangun tidur biasanya khan rambutnya rengket gitu ya, emang agak susah disisir.Bunda sudah pelan-pelan nyisirnya ditambah masih dipegang ujungnya biar ngga sakit.Tapi terkadang masih ketarik juga kali ya.Kalau udah gitu biasanya langsung teriak.
“Aduh, Mama sakiiiittt!!!” He..trus Bunda bilang iya maaf..maaf sambil lanjut sisir, entah sakit bener apa ngga kadang masih suka teriak juga.
“Mama, sakit!!Di bilangin dari tadi kok!” he..he..gualaksnya keluar deh.

Hari Minggu kemaren ketemu tante Irma -tetangga sebelah rumah- di pengajian cerita tentang Icha.Gini ceritanya :
“Kemaren khan ada pengamen tuh.Trus Ichanya keluar sambil bilang, maaf ya Bang! Eh yang ngamen masih aja tetep nyanyi.Icha bilang lagi, maaf Bang! Si pengamennya tetep aja ngga beranjak.Ichanya marah-marah, maaf baaaangggg di bilangin dari tadi kok!!”
Waduh…maaf ya pak pengamen kalau Icha lagi gualaks! :-)

Senin, April 21, 2008

Kala Icha jadi Ibu Guru


Minggu siang anak Bunda lagi asyik bermain bersama mbaknya.Bunda hanya senyam senyum sendiri lihat tingkah polahnya.Kata Icha saat itu Icha jadi Ibu Guru, mbak jadi anaknya – baca : murid -.Sambil membawa tongkat kecil dan menunjuk tembok sebagai papan tulis,berikut petikan dialog Ibu Guru Icha yang sedang mengajar muridnya.

“Ayo anak-anak kita baris dulu ya, berdoa…bismillahirrohmanirrohim..dan masuk kelas! Sekarang kita akan bernyanyi tentang bintang!” Lagak dan gaya serta tekanan kata-katanya persis Ibu Nina –Ibu Gurunya di PAUD Dahlia-.Dan mulailah terdengar lagu bintang kecil dari Ibu guru Icha.Plus muridnya yang disuruh nyanyi Ibu Guru Icha.

“Anak-anak duduk pada tempatnya! Kalau ngga mau duduk kursinya Ibu dudukin nih!” Ha..ha..beneran kursi yang emang cuman satu itu didudukin Ibu Guru Icha.

“Kita akan belajar menulis!” Diambilnya spidol dan benar-benar menulis di tembok sambil dieja A..B…C…D dilanjutkan dengan lagu ABCD.Upsss tapi tulisan hurufnya mana? Yang ada hanya bulatan-bulatan telur..ha..ha…

“Pada semuanya, anak-anak mau pulang ngga?Kalau mau pulang duduk di kursi!” Ha..ha..kok ngga nyambung Ibu Guru Icha?

Rupanya “adegan-adegan” di kelas membuat Icha terkesan dan begitu lekat diingatannya.Sampai-sampai gaya Ibu guru ditiruin plek ketiplek.Yang Bunda suka di moment Icha jadi Ibu guru kemaren ketika Icha menyanyikan lagu entah apa judulnya.Begini lagunya :
“Kalau kau suka hati injak bumi –kakinya dihentak-hentakkan ke lantai-.Kalau kau suka hati mari kita lakukan kalau kau suka hati injak bumi!” Bunda ikut-ikutan dengan mengganti kata “injak bumi” Bunda ganti dengan “cium Bunda”.Spontan Icha langsung cium Bunda sambil meneruskan menyanyi…kalau kau suka mari kita lakukan kalau kau suka hati cium Bunda!Mmmmuuaaacch…duh senangnya hati Bunda dicium Ibu guru Icha!

Selasa, April 15, 2008

Syiar Lagunya Suka-Suka


Bunda suka geli sendiri kalau denger Icha nyanyi dengan nada sama tapi syairnya diubah suka-suka Icha.Bunda pernah posting di sini tentang nada sama syair beda.Kali ini lebih variasi lagi syair yang diubahnya.Lagu yang sering diubah syairnya antara lain :
· Satu satu aku sayang Ibu, dua dua juga sayang Ayah dsb…Untuk bait pertama akan tetap sayang Ibu, Mama atau Bunda tapi untuk selanjutnya akan diubah Icha sesuai keinginannya mau sayang sama siapa, bisa Ayah, Mbah atau Mbak atau Omnya.Untuk sayang adik kakak jarang dinyanyikan karena ngga punya adik atau kakak kali yaaaaa.Syair terakhir..123 sayang semuanya…sering diubah juga, pernah nyanyi gini, 123 sayang kelinci…ha..ha..pokoknya suka-suka Icha dech.
· Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu itu nama-nama hari..Nah kata terakhir – hari – ini yang kadang diubah Icha.Nama Ayahnya khan Hari jadi di syair terakhir kadang dinyanyikan ..itu nama-nama Ayah..ha..ha..kreatif dah pokoknya anak Bunda.
· Balonku ada lima..dsb.Saat di rumah punya balon 2 lagu ini akan diubah sesuai jumlah balon yang Icha punya.Setelah meletus balon hijuanya akan dihitung Icha..balonku tinggal satu kupegang erat-erat..hi..hi..
· Kakak mia minta anak barang seorang,kalau dapat hendak saya suruh berdagang..kata berdagang ini dulunya udah bener berdagang tapi belakangan diganti ama Icha jadi berayam.Lho kok berayam sih Dhe?Kalau diprotes tetep ngga mau ganti berdagang tapi berayam.Waaaahhh gimana sih Dhe kok bisa berayam?
· Bintang kecil di langit yang biru..kata biru diganti Icha tinggi,kalau Bunda nyanyi pakai kata biru akan langsung dikoreksi Icha.Yang tinggi, Mama! Hi..hi..oke dech yang tinggi bukan biru…
· Abang tukang bakso mari mari sini…bakso kadang diganti mie,karena Icha suka makan mie daripada bakso kali ya jadi baksonya diganti mie.
· Kasih Ibu kepada beta..Syairnya kadang diganti..kasih Icha kepada Bunda..he..he..boleh-boleh terserah Icha deh syairnya.
· Saat Icha lagi belajar lagunya Barney twinkle little star, rain go away dan mr sun sering minta Bunda mengulang lagu-lagu itu.Terus Icha niruin.Saat menirukan bener tapi kalau pas nyanyi sendiri kadang balik suka-suka Icha.Twinkle twinkle little star pernah dinyanyikan…twinkle twinkle in the sky..he..he..trus lanjutannya kalau ngga bisa nanya “Trus gimana lagunya, Ma.Bingung aku!” Ha..ha..karena bahasa Inggris jadi agak susah syairnya suka-suka ya Dhe?
Bunda jadi ingat cerita Ibu tentang masa kecil Bunda dulu.Saat itu Bunda belum bisa membaca tapi gayanya nyanyi lagu dewasa dengan membawa teks lagu tersebut ke atas meja, pura-pura membacanya.Mulai menyanyikan bait pertama yang Bunda hapal ..lembayung sutra di ufuk mulai bercahya..dan selanjutnya karena ngga hafal lagunya Bunda bilang sama Ibu “Trus gimana nih Bu lagunya kok tulisannya ngga jelas!” Ha..ha..padahal aslinya belum bisa baca!

Senin, April 14, 2008

Icha Sudah Besar

Besok, tepat sebulan sudah Icha pisah dari dotnya.Sampai hari ini sama kita (Ayah, Bunda dan mbaknya) tidak lagi minta susu di botol dot.Tapi beberapa waktu yang lalu menurut cerita mbaknya saat di rumah Mbah, tiba-tiba minta susu di dot sama Om Bowo - kembaran Ayahnya -.Minta botol dot itu karena ternyata di tempat Mbah ada botol Icha waktu kecil dulu yang masih ada tertinggal di sana.Untungnya Omya juga tahu kalau Icha udah disapih ama dot.Oleh Omnya dibilang kalau dotnya udah digigit tikus, jadi ngga boleh dipakai lagi.Alhamdulillah nurut, ngga minta botol lagi.

Kadangkala kalau melihat anak yang ngedot Icha masih mupeng (muka pengen), ngliatian gitu.Trus pasti nanya.
“Adiknya kok ngedot,Ma?”
“Iya adiknya khan masih kecil.Jadi mimik susunya pakai dot.”
“Kalau Icha?”
“Kalau Icha khan udah besar.” Trus Icha nyerocos menceritakan beberapa hal tentang dirinya pakai hitungan jari.
“Iya.Kalau Icha udah besar.Mimik ngga pakai dot, pakai gelas.Makannya ngga berantakan.Trus besok nyetir sendiri.Icha bisa naik motor sendiri….”
“Oke dech siip!Kalau udah besar mau jadi apa?”
“Mau jadi dokter.Biar bisa nyuntik Barney, sama Ayah sama Bunda sama Mbak.” Amin..semoga tercapai ya Nak cita-citamu kalau udah besar nanti.

Hari Yang Melelahkan

Alhamdulillah akhirnya berlalu juga hari-hari “melelahkan” minggu ini.Semua kembali sehat seperti sediakala dan semoga sehat selalu.Amin.

Minggu ini kita bertiga Ayah, Bunda dan Icha lagi kompakan sakit.Sakit kok kompakan ya??Sejak Jumat seminggu yang lalu Bunda sudah ngerasa ngga enak badan.Sampai Senin dan Selasa Bunda istirahat di rumah, saking lemes badannya.Minggu sore Ayah pulang dari Bandung juga "teler" kecapekan.Tensi Ayah sempet drop 90/70.Senin Ayah juga istirahat di rumah.Habis itu Icha nyusul, tiba-tiba Senin pagi badannya panas, sampai siang ngga turun-turun berkisar antara 38 – 39.6.Bunda kasih obat penurun panas, turun sebentar tapi kembali naik.Duh sedihnya waktu itu.Tapi alhamdulillah, walaupun sakit Icha masih “ceria dan aktif” seperti biasa, makan dan minum juga ngga masalah.Sore kita bawa ke dokter anak, karena panasnya ngga turun-turun.Dokter yang biasa kita kunjungi tempatnya agak jauh, karena lagi pada ngga sehat jadi kita cari dokter terdekat.Pertama berkunjung Bunda kurang sreg dengan dokter ini yang menurut Bunda pelit informasi dan asal kasih diagnosa!!Cukup sekali Bunda ke dokter itu, ngga akan pernah lagi!!Masa Icha didiagnosa typhus.Bunda desak dengan pertanyaan-pertanyaan kok semudah itu dokter bilang typhus?Dia Cuma jawab dari panasnya.Huh!!!Mana bisa begitu???Obat yang dikasih dokter itu ngga Bunda kasih ke Icha.Duh nelangsa rasanya saat itu.Lihat Icha tidur pulas dengan badan panas begitu, Bunda ama Ayah juga lagi ngga sehat, sediiih banget.Malam itu serasa 2 abad menunggu pagi untuk segera bawa Icha ke dokter kita.Bunda tetep kasih obat penurun panas, kompres air hangat dan kasih minum yang banyak.Beberapa kali Icha terbangun bukan rewel, malah ngajak ngobrol.
“Ma tuh Ma ada ondel-ondel!” Haaaa ondel-ondel??
“Mana Dhe ondel-ondelnya?”
“Nih dibelakang Icha lagi boboan.Tuh..tuh..ondel-ondelnya bangunin Ayah tuh Ma!” Waduh Bunda sempet deg-degan juga jangan-jangan…..
“Ondel-ondel pergi sana ya jangan ganggu kita!”

Akhirnya tiba saatnya bertemu dengan dokter kita.Icha segera diperiksa.Oleh dokter Bunda ditunjukkan amandel Icha yang agak bengkak dan ada kayak sariawan di ujung amandelnya itu.Itu yang bikin panasnya ngga turun-turun.Bunda sebenarnya sudah tanya sama dokter anak itu, apa amandel Icha bengkak dll, tapi dokter itu bilang amandelnya ngga papa.Andaikan Bunda percaya aja kata dokter itu dan memberi obat yang dikasihnya, duh apa jadinya yaaa.Sungguh prihatin dengan kerja dokter yang notabene specialist kok asal-asalan.Jadi pelajaran penting!

Bunda telusuri nih kenapa sampai amandel Icha membengkak?Kebanyakan dan lama maen air dingin.Trus Bunda ingat beberapa hari Icha banyak makan es krim.Kebetulan waktu itu Ayahnya beliin conello mini yang isinya 12 buah.Kulkas dipantengin terus, dan satu-satu diambil es krimnya sampai habis.Duh anak Bunda gimana ngga bengkak amandelnya kalau semua “kebanyakan”, sayang??

Kamis, April 10, 2008

Rajin Mandi


Minggu pagi, jam 06:00 Bunda lagi sibuk di dapur sedangkan Icha belum bangun.Tapi ngga lama kemudian, Bunda dengar suara Icha.
“Mama, Icha mau mandi!” Haa..dalam hati Bunda tumben nih bangun tidur langsung minta mandi sendiri.
“Icha mau mandi pakai shower itu lho, Ma.Mandi sendiri ya, ngga usah ditemenin Mama.” Ooo..rupanya shower yang membuat Icha segera minta mandi.Memang dua bulan setelah kita ganti bak mandi dengan shower, baru Sabtu sore kemaren Icha berani pakai shower.Bunda belum sempet menanggapi permintaan Icha untuk mandi – lagi goreng bawang merah ngga bisa ditinggal – terdengar kucuran air di kamar mandi.Hoho..Icha sudah nangkring di bawah shower, baju sudah dilepasnya sendiri.
“Icha, mau mandi sendiri.Tolong ambilin shampoo ama sabun ya, Ma.” Segera Bunda ambilkan shampoo dan sabun zwitsalnya lalu Bunda lanjutkan masak.Terdengar pintu kamar mandi ditutup.
“Dhe, pintunya ngga usah ditutup!”
“Ditutup donk, Ma.Icha khan malu.”


O, ya Minggu pagi Bunda dan mbaknya memang lagi sibuk dengan tugasnya masing-masing, Ayah lagi pergi keluar kota dari Jumat pagi Minggu sore baru pulang.Dan sepertinya Icha jadi lebih mandiri.Sesekali Bunda tengok Icha yang lagi asyik mandi sendiri.Rambutnya dibasahi, dikasih shampoo, badannya disabun.Wah, pinter dech anak Bunda.Trus Bunda lanjut masak lagi.Bunda tengok lagi, ngga hanya badan yang di sabun, tapi pintu kamar mandi juga disabunin.
”Pintunya dimandiin Icha nih, Ma, biar bersih.” O,gt oke dech.Habis nyabunin pintu, minta ambilin shower cup Bunda.Mau buat jual ikan katanya.
“Mama, mau beli ikan berapa?Dua kilo lima puluh ribu ni, Ma!”
“Wah, mahal amat bu, 30 ribu ya?”
“Ngga boleh.”
“40 ribu dech.”
“Ya, udah.Ini ikan pausnya ya sama yang kecil-kecil.” He..he..mandinya udah selesai dari tadi, maen airnya yang ngga mau berhenti.Trus Bunda bilang ke Icha kalau Bunda masak soup enak, baru dech mau mentas.Ngga tahan dengan aroma soup Bunda dan tentu sudah laper kali yaaaa…

Jam 10:10 Icha minta pipis dan minta mandi lagi.Oh nooooo, mandi lagi?Pengeyelannya lebih dominan dan memang cuaca Minggu kemaren bikin gerah,akhirnya Bunda ijinkan mandi lagi.Wah seneng banget deh Icha!Kalau udah nyemplung di kamar mandi itu yang susah keluarnya.Udah hampir setengah jam Icha mandi belum mau beranjak juga.Jurus-jurus rayuan yang Bunda keluarkan ngga mempan!Tiba-tiba pengamen yang pakai topeng, biasa disebut Icha pak topeng datang.Icha paling takut dengan pak topeng.
“Dhe, ada pak topeng tuh!”
”Mana, Ma!” Segera Icha keluar dari kamar mandi dan meluk Bunda karena takut.Tapi begitu pak Topeng berlalu Icha lari lagi ke kamar mandi.Wah, piye iki?
Mulai dech Bunda mengarang cerita indah.
“Eh, tahu ngga dhe, pak topeng itu paling suka anak yang maen air loh.Kalau liat anak yang maen air pak topeng datang lagi.”
Hi..hi..cerita Bunda manjur, Icha beranjak dari kamar mandi walaupun beranjak sambil bersungut-sungut.
“Pak topeng, bawa Mama sana.Biarin dhe Icha ngga punya Mama!”
“Yaaaa, dede nanti kalau Mama dibawa pak topeng Mama kangen donk ama dede.Dede kangen ngga ama Mama?”
“Biarin….ngga..ngga kangen!” Hi…hi..ngambek..Ngga cuman Bunda yang jadi sasaran ngambeknya tapi mbaknya juga.
“Sana, mbak ke Bandung sana!” Ha..ha..mbaknya disuruh ke Bandung.Icha..Icha ada-ada aja.

Kegiatan mandinya ngga sampai di sini, berkali-kali minta mandi lagi dan lagi, tapi yang terealisasi hanya empat kali, itu juga lamaaaaaaaaaa di kamar mandi.Duh, anak Bunda lagi rajin mandi rupanya!

Kamis, April 03, 2008

Cicak ngga bisa ngomong!

Tadi malam sebelum tidur, sehabis sikat gigi, cuci muka, kaki dan tangan Icha agak susah diajak ganti baju.Habis dari kamar mandi malah lari sana lari sini, susah ditangkap :D

Bunda mencoba mengalihkan perhatiannya.
“Wah, ada cicak di atas gede banget ya!”
“Mana Bunda cicaknya!!!” Sambil berlari mendekati Bunda.Yipppiii berhasil juga mendekat ke Bunda.Segera setelah Icha mendekat, ditangkap dan dipakein baju.Sambil pakai baju terus bertanya tentang cicak – cicak hanya cerita khayalan Bunda, ngga ada di tembok maupun di eternit saat itu -.
“Mana ya cicaknya tadi.Wah, udah pergi Dhe, sembunyi kali ya.Tadi Bunda bilang ke cicak.Cicak tungguin Icha ya, jangan sembunyi dulu.Eh, cicaknya ngga mau, katanya mau cepet-cepet pergi aja.”
“Mama!!!Cicak khan ngga bisa ngomong.Mama ni ya dibilangin kok!!”Sambil bersungut-sungut kesal meningglkan Bunda.Untung ganti bajunya udah selesai.

He..he..Bunda diprotes!Maaf ya sayang, khan Bunda cuman cerita pura-pura.Seratus dech buat Icha, memang bener cicak tidak bisa ngomong :)

3 Tahun


Baru bisa posting hari ini tentang ulang tahun Icha yang ketiga.Berikut catatan Bunda 28 Maret 2008.



Waktu berjalan tanpa terasa.Malam nanti pukul 23:50 Icha genap berusia 3 tahun.Alhamdulillah sungguh karunia yang tak bisa terungkap dengan kata-kata melihat Icha - anakku sayang - kini sudah tumbuh besar dan sehat.

Semalam kita sudah “mendului” merayakan ulang tahun Icha dengan sederhana.Icha tiup lilin di atas cake mungil yang sudah Bunda pesan khusus buat Icha.Kenapa tiup lilin duluan?Karena hari ini Ayah tidak bisa ikut kita ke Bogor.Ya, hari ini Icha ikut ke kantor Bunda, sorenya jemput Mbah dari Boyolali di Gambir dan kita tidak pulang ke rumah tapi langsung ke Bogor – tempat Mami (kakak Bunda) – sampai hari Minggu.







Tak lupa do’a kami untukmu sayang

Do’a mohon panjang umur :
Alloohumma innaa nas-aluka thuulal umuri bith thoo’ati wakhtimlanaa bil ‘amalish shoolihati
“Ya Allah kami memohon kepada Engkau umur panjang dengan selalu digunakan untuk taat dan akhirlah umur kami dengan melakukan perbuatan yang bagus.”

Do’a mohon selamat, sehat wal afiat dalam agama, dunia dan akhirat:
Alloohumma innii as alukas salaamata wash shihhata wal’-affiyata fiddiini waddunyaa wal aakhiroh
“Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada Engkau keselamatan, kesehatan di dalam urusan agama, dunia dan akhirat.”

Amin Ya Rabbal ‘Alamin

Selamat ulang tahun anakku sayang…

- With love -
Ayah & Bunda